Sabtu 05 Apr 2014 16:54 WIB

Samad: Jangan Pilih Caleg Dengan Kelakuan Menyimpang

RILIS CALEG ICW: Seorang pria memperhatikan Daftar Caleg Sementara dari situs milik KPU di Jakarta, Ahad (30/6). Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis 36 calon anggota legislatif yang diragukan komitmennya terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Foto: REPUBLIKA/EDWIN DWI PUTRANTO
RILIS CALEG ICW: Seorang pria memperhatikan Daftar Caleg Sementara dari situs milik KPU di Jakarta, Ahad (30/6). Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis 36 calon anggota legislatif yang diragukan komitmennya terhadap upaya pemberantasan korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon anggota legislatif yang berkelakuan menyimpang pada Pemilu 2014. Ia mengatakan di Magelang, Sabtu, kalau memilih caleg yang perilakunya menyimpang maka taruhannya bangsa dan negara ini menjadi hancur.

"Kami coba memberikan pelajaran pada masyarakat agar memilih calon-calon yang berintegritas, dengan melihat rekam jejaknya, bukan hanya melihat satu dua tahun ke belakang tetapi harus melihat perjalanan panjang mereka ," katanya di Universitas Muhammadiyah Magelang, Sabtu.

Ia mengatakan KPK mempunyai program Pemilu 2014 dengan mencoba memetakan pemilu yakni ingin melihat sejauh mana kapasitas para caleg dan hampir 90 persen anggota legislatif di Senayan kembali mencalonkan diri.

Menurut dia, lebih mudah memotret atau menilai para anggota legislatif yang kembali mencalonkan diri dengan melihat apa yang mereka perbuat di DPR, bagaimana komitmen pemberantasan korupsinya, apakah dia tidak pernah melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji, dan apakah dia suka membolos sidang.

"Kalau anggota legislatif yang kembali mencalonkan diri ternyata tidak mempunyai komitmen pemberantasan korupsi, dia suka bolos tidak usah dipilih," katanya.

Ia mengatakan KPK masih mendalami sejumlah transaksi mencurigakan pada rekening para anggota legislatif yang mencalonkan kembali. "Kami masih terus mendalami dan masih melakukan investigasi. Nanti pada akhirnya akan dibuka," katanya.

Hingga saat ini, katanya, pihaknya belum mengetahui secara pasti nilai transaksi mencurigakan tersebut. Pihaknya juga belum bersedia menyebutkan jumlah caleg dengan transaksi mencurigakan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement