Kamis 02 Jul 2015 14:04 WIB

Samad: Saya Ikhlas

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Ketua KPK non aktif Abraham Samad usai diperiksa selama enam jam oleh Bareskrim Mabes Polri di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (24/6).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua KPK non aktif Abraham Samad usai diperiksa selama enam jam oleh Bareskrim Mabes Polri di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (24/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Abraham Samad menyadari menjabat sebagai ketua KPK berisiko tinggi. Sejak menjadi pimpinan KPK, sedari awal ia harus siap dengan risiko yang akan dihadapi.

"Dan saya ikhlas menerima risiko ini sebagai sebuah perjuangan," ujar Samad usai diperiksa penyidik Polda Sulselbar, di Bareskrim Polri, Kamis (2/7).

Samad diperiksa oleh penyidik dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen. Menurut Samad, pertanyaan yang diajukan oleh penyidik diulang-ulang seperti pemeriksaan sebelumnya. Samad meyakini hal seperti itu akan terus dilakukan.

Kendati demikian, Samad akan tetap taat hukum. Walaupun Samad pun mengakui kasus ini merupakan kriminalisasi hukum.

Subtansi dari kasus ini muncul karena bagian dari kriminalisasi hukum kepada pegawai KPK. Sebagai warga negara, kata Samad, ia akan mengikuti proses hukum yang berlaku.

Tindakan untuk mengikuti proses hukum ditunjukkan Samad sebagai pembelajaran. Selain itu, Samad juga berharap pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhenti. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement