REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta menyatakan pekerjaan betonisasi jalur bus Transjakarta belum dapat dilaksanakan karena jumlah pekerja atau tim masih kurang.
"Rencananya, betonisasi ini akan kita lakukan bukan cuma di 12 koridor busway, tetapi juga di jalan-jalan rusak. Tapi, sekarang belum bisa kita lakukan karena kekurangan pekerja," kata Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudi Siahaan di Jakarta, Jumat (4/4).
Menurut dia, betonisasi tersebut dilakukan agar jalur bus Transjakarta lebih kuat dan tahan lama untuk dilewati, mengingat armada tersebut cukup berat, terlebih ketika terisi penuh oleh penumpang. "Sayangnya, saat ini masih sedikit sumber daya manusia (SDM) yang bisa melakukan pekerjaan betonisasi. Jadi, pengerjaannya belum bisa kita lakukan sekarang," ujar Manggas.
Selain kurangnya SDM, dia menuturkan pekerjaan tersebut belum dapat dilaksanakan karena pihaknya masih fokus terhadap perbaikan jalan-jalan rusak di Jakarta.
"Sekarang kita masih fokus kepada hal-hal yang kritis, yaitu perbaikan jalan rusak. Lagipula, pengerjaan betonisasi itu butuh keahlian khusus. Makanya, kita butuh banyak tenaga ahli. Jadi, kita pikir betonisasi itu masih bisa menunggu," tutur Manggas.
Dalam teknik betonisasi tersebut, dia mengungkapkan pihaknya akan menggunakan beton berkualitas tinggi yang juga dilengkapi dengan teknologi terbaru.
"Beton itu cepat keringnya, jadi pengerjaannya pun harus cepat dan tepat. Selain itu, pengawasannya juga harus ketat, yaitu tidak boleh dilewati kendaraan bermotor selama 12 jam," ungkap Manggas.