Jumat 04 Apr 2014 13:15 WIB

Duh, Penyelundupan Daging Babi Makin Marak di Bakauheni

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Daging babi (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Daging babi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Penyelundupan daging babi dalam kemasan kardus makin marak melintas di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, selama tahun ini. Pihak Balai Karantina Kelas I Bandar Lampung wilayah kerja Bakauheni memperketat pengawasan lalu lintas kendaraan.

Menurut Kepala Balai Karantina Kelas I Bandar Lampung, Bambang Erman, mengatakan daging-daging babi yang diselundupkan hasil buruan liar di Sumatra Selatan (sumsel). "Daging tersebut hasil perburuan liar di Sumsel," kata Bambang Erman kepada ROL di Bandar Lampung, Jumat (4/4).

Ia mengatakan penyelundupan daging babi ini selalu menggunakan bus umum dan dikemas dalam paket. Petugas belum berhasil melacak siapa pemilik dan pemesan daging tersebut di daerah tujuan. "Mereka tidak mengaku daging tersebut miliknya," katanya.

Selama tahun ini, petugas Balai Karantina wilayah kerja Bakauheni, sudah tiga kali menangkap dan mengamankan daging babi selundupan tersebut. Di Pelabuhan Bakauheni, pada Januari, petugas mengamankan 1,2 ton daging babi.

Pada 12 Februari lalu, petugas karantina menemukan paket daging babi ilegal sebanyak 700 kilogram yang dikirim menggunakan bus, tujuan Jakarta.Selanjutnya pada 25 Maret, petugas mengamankan 1,8 ton daging babi dalam paket.

Daging-daging tersebut, kata Bambang, berasal dari Palembang dan Lahat, Sumsel. Pengiriman paket daging dalam kemasan ini tidak dilengkapi dokumen yang resmi. Selain itu, pemilik dan penerima kiriman juga tidak jelas keberadaannya. Setelah menyimpan di gudang Bakauheni, petugas terpaksa memusnahkan 3,7 ton daging tersebut pada Kamis (3/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement