REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG—Menjelang pemilihan umum legislatif (pileg) 2014, peredaran uang palsu di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta mencapai 5.728 lembar bilyet.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V mencatat, jumlah peredaraan uang palsu ini adalah pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V, Sutikno, mengatakan, dibandingkan dengan periode yang sama (Triwulan I/2013) yang mencapai 5.931 lembar, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 4 persen.
Namun dengan meningkatnya belanja konsumsi untuk kebutuhan pemilu, bank Indonesia terus melakukan upaya preventif .
“Bank Indonesia secara terus menerus melakukan berbagai sosialisasi, edukasi dan publikasi kepada masyarakat,” jelasnya di Semarang, Kamis (3/4).
Sosialisasi ini mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah, baik melalui media maupun pertemuan langsung dengan masyarakat.“Termasuk sosialisasi langsung melalui dunia usaha dan dinas maupun instansi terkait,” tambahnya.