REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Pembinaan olahraga selam di Kabupaten Jayapura, Papua masih kurang berkembang, kata Ketua Harian POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) setempat Marshall Suebu di Sentani, Rabu (2/4).
"Kami bangga dengan anak didik kami meskipun masih banyak sarana latihan yang harus dibenahi guna mendapatkan atlet yang tangguh secara fisik maupun teknis latihan," ujarnya.
Ia menjelaskan Kejurda (Kejuaraan Daerah) pertama untuk olahraga selam ini, Kabupaten Jayapura berhasil mendapatkan Juara II. Ini merupakan kebanggaan, tapi sebenarnya anak didiknya bisa lebih baik dari ini. Banyak seri nomor yang tidak diikuti karena kekurangan atlet baik putra maupun putri.
"Kami ingin sekali pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura maupun Pengurus KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kabupaten Jayapura memperhatikan fasilitas selam yang ada," tukasnya.
Pasalnya, Marshall melanjutkan meskipun meraih Juara II setingkat Kejurda, pihaknya mengaku tidak memiliki fasilitas untuk berlatih. Selama ini, pihaknya dan atlet selam hanya berlatih di Danau Sentani yang meskipun memiliki potensi, namun tidak maksimal digunakan berlatih dengan teknik-teknik yang diperlombakan.
"KONI dan Pemda Kabupaten Jayapura bisa menyiapkan tempat latihan yang salah satunya adalah kolam standar nasional. Karena dalam Kejurda maupun Kejurnas Selam, pasti ada nomor tetentu yang harus menggunakan kolam sebagai tempat perlombaannya," urainya.
Ia melanjutkan pihaknya berharap agar KONI Kabupaten Jayapura bisa memberikan ruang dan kesempatan kepada POSSI Kabupaten Jayapura untuk membina dan mengembangkan kemampuan atletnya. Kalau boleh ada semacam dukungan kepada POSSI baik dari dana maupun fasilitas sehingga bisa berkembang, paling tidak kali ini pihaknya bisa membantu membawa nama baik Pemda Kabupaten Jayapura di tingkat Daerah.
"Selain bisa digunakan untuk latihan selam, nantinya kolam standar nasional tersebut dengan sendirinya bisa digunakan untuk latihan bagi atlet renang yang juga belum memiliki fasilitas kolam renang standar," tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika