REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan usaha konveksi di daerah ini meningkat, bertepatan dengan tahun diadakannya pemilihan umum.
"Secara data dinas belum ada, namun jelas ada peningkatan transaksi khususnya pada usaha pembuatan kaus maupun bendera, serta usaha konveksi lainnya," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanto, Senin.
Perkiraan peningkatan transaksi dalam usaha konveksi itu diyakini, setelah pihaknya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berkeliling ke 17 kecamatan, di mana rata-rata pemilik usaha konveksi banyak mendapatkan pesanan dari konsumen.
"Kalau mereka menyediakan pembuatan bendera, umbul-umbul jelas ada peningkatan signifikan, begitu juga penjualan kaus, misalnya dari yang sebelumnya menunggu pesanan jadi selama seminggu, saat ini dua minggu karena banyak pesanan," katanya.
Selain pada usaha konveksi, kata dia, yang juga meningkat transaksinya adalah logistik atau keperluan lain yang terkait dengan kampanye terbuka parpol yang dimanfaatkan untuk konvoi maupun rapat umum seperti air mineral dan bahan bakar minyak (BBM) premium.
"Logistik kampanye seperti air mineral kemasan juga penjualan bensin (premium) diperkirakan meningkat, namun untuk pengecer bensin kan tetap kami rekomendasikan 20 liter per hari," katanya. Ia juga mengatakan peningkatan transaksi pada tahun politik ini juga terjadi pada usaha sablon atau cap gambar di atas kain, untuk alat peraga kampanye (APK) partai politik (parpol) maupun calon anggota legislatif (caleg).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
