REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widoo (Jokowi) mengaku merasa berat saat ditunjuk menjadi capres. "Jadi seorang presiden itu tidak gampang. Oleh sebab itu saya tidak menyambutnya dengan suka cita. Sebab itu?tugas yang maha berat, tapi saya meyakini dengan dukungan bapak ibu saya yakin bisa berhasil," kata Jokowi di depan ratusan relawan dan simpatisan PDI-P di Sukabumi, Kamis (27/3) malam.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan rakyat saat ini? menginginkan perubahan. Oleh sebab itu dirinya lebih memilih mendekati rakyat dengan ketulusan hati dari pada melakukan kampanye dengan dana besar. "Saya gak bisa kasih apa-apa yang berupa materi karena yang saya punya hanya kemampuan. Mungkin yang lain sudah siap uang triliunan, sudah pasang iklan tiap malam di TV. Kita sampai sekarang belum. Baliho satupun belum terpasang," katanya.
Namun Jokowi yakin, dengan semangat para relawan dan simpatisan, dirinya pasti bisa memenangkan pilpres. "Jangan bayangkan Jokowi itu gagah. Saya ya begini ini. Apa adanya. Tidak ada uang. Tampang saya ya beginilah, tapi masih lebih ganteng dari Tukul," katanya tertawa.
Jokowi menyampaikan penunjukan dirinya menjadi calon presiden dari PDI-P oleh Ketua Umum PDIP Megawati pada Jumat 14 Maret 2014 di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara. "Memang saat deklarasi itu sederhana sekali. Saya hanya sendirian tidak didampingi tokoh-tokoh besar. Hanya ada saya dan bendera Merah Putih. Karena saya percaya koalisi kita adalah koalisi rakyat," katanya.
Jokowi juga mengingatkan pentingnya memenangkan pemilu legislatif (pileg) karena jika perolehan suara di parlemen kecil maka potensi lobi-lobi kebijakan selalu ada. "Percuma kalau jadi presiden tapi di dewan suaranya kecil. Akan berat mengelola negara sebesar ini dengan parlemen kecil," katanya.