Rabu 26 Mar 2014 20:00 WIB

Ahok: Jakarta Melatih Otot, Bukan Otak

Rep: c67/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Republika/Adhi W
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku siap bekerja sama dengan siapa saja jika ia naik menjadi gubernur DKI menggantikan Joko Widodo. Hal terpenting, menurut Ahok, adalah pendampingnya bisa kompak membangun Jakarta.

“Saya oke-oke saja bekerja sama dengan siapa saja,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (25/3).

Namun, Ahok tetap tidak ingin mendahului keputusan partai. Ia menyerahkan seluruh keputusan siapa yang bakal mendampingi sebagai wakil gubernur Jakarta kepada partai.

Mantan anggota DPR itu berujar, menjadi pemimpin di Jakarta yang diperlukan integritasnya di dalam pemerintahan. Sehingga, kata Ahok, calon wagub Jakarta harus siap segala hal dan integritasnya teruji.

Sebab, di Jakarta, kata Ahok, tingkat kestresan sangat tinggi. “Karena, di Jakarta bukan melatih otak, tapi otot, jantung, dan saraf,” kata dia.

Ditanya soal calon pendampingnya sebagai wagub Jakarta, Ahok menyerahkan seluruhnya kepada partai. Namun, kalau boleh memilih, ia akan menunjuk Jarot Saiful, mantan wali kota Blitar. Menurut dia, pengalaman selama 10 tahun memimpin Blitar, membuat Jarot mumpuni memimpin pemerintahan.

Wacana Ahok menjadi gubernur Jakarta mencuat pasca-Jokowi mendeklarasikan sebagai capres dari PDI Perjuangan. Sejumlah kandidat pendamping Ahok pun bermunculan, antara lain, Rieka Diah Pitaloka, Fadjar Panjaitan, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement