Selasa 25 Mar 2014 23:45 WIB

Dua Bunga Rafflesia Arnoldii Asal Bengkulu Diawetkan

Raflessia arnoldi is a species produces the largest indivual flower in the world. (illustration)
Foto: Antara/Hendri
Raflessia arnoldi is a species produces the largest indivual flower in the world. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,  BENGKULU -- Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bengkulu bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengawetkan dua bunga langka Rafflesia arnoldii asal Bengkulu.

"Ada dua bunga yang diawetkan, bekerja sama dengan LIPI," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Bengkulu Diah Irianti di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan satu awetan bunga langka yang berasal dari Hutan Lindung Bukit Daun Kabupaten Kepahiang itu akan dipamerkan pada festival bunga di Korea Selatan pada April 2014.

Sedangkan satu bunga lainnya akan dijadikan awetan sehingga masyarakat dapat mengenal flora unik itu. "Karena tidak setiap saat ada rafflesia yang mekar di hutan Bengkulu, jadi bunga awetan ini akan menjawab itu," katanya.

Saat ini kata Diah, pihaknya juga tengah memetakan habitat bunga Rafflesia. Sejumlah kabupaten yang memiliki hutan habitat Rafflesia antara lain Kabupaten Bengkulu Tengah, Rejanglebong, Lebong, Mukomuko, Bengkulu Selatan, Kepahiang dan Kaur.

"Pemetaan ini juga akan menjadi bahan untuk upaya pelestarian flora ini yang merupakan ikon Provinsi Bengkulu," tambahnya.

Pelestarian habitat rafflesia tambah dia menjadi perhatian dunia, sebab pada 2015 Provinsi Bengkulu direncanakan menjadi tuan rumah Simposium Internasional tentang Rafflesia.

Bunga Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles bersama ahli botani asal Inggris Joseph Arnold pada 1818 di Bengkulu.

Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan selain pengawetan yang lebih penting dilakukan adalah menyelamatkan hutan yang menjadi "rumah" puspa langka itu.

Saat ini teridentifikasi empat jenis Rafflesia yang tumbuh di hutan Bengkulu. Selain jenis arnoldii dan bengkuluensis, terdapat juga jenis hasselti dan gadutensis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement