Selasa 25 Mar 2014 10:43 WIB

Dino Doakan Korban Pengeboman MacDonald House Singapura

Peserta konvensi Partai Demokrat, Dino Patti Djalal
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peserta konvensi Partai Demokrat, Dino Patti Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA  -- Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal berziarah ke Monumen MacDonald House Singapura, Selasa (25/3). Dino menaruh karangan bunga serta mendoakan arwah korban pengeboman pada 49 tahun yang lalu.

Dino bersama sejumlah perwakilan dari Diaspora Indonesia di Singapura meletakkan karangan bunga di depan Gedung Citibank yang berada di Orchard Road Singapura. "Hari ini, saya telah menunaikan ziarah ganda saya di Indonesia dan Singapura. Kemarin (Senin, 24/3) saya ke makam Usman-Harun di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kalibata. Pagi ini, saya menaruh bunga di MacDonald House dimana tiga orang warga Singapura menjadi korban tewas pada tragedi tersebut," kata Dino.

Monumen tersebut terpampang di depan Gedung Citibank Orchard Road, yang pada saat peristiwa pengeboman merupakan bangunan Hongkong Bank dan Shanghai Bank. Tidak banyak perubahan berarti ketika bangunan tersebut terkena dampak pengeboman dan saat ini.

Pada monumen tersebut tertulis gedung yang dibangun pada 1949 tersebut terkena dampak ledakan kuat pada 10 Maret 1965, hingga menewaskan tiga warga sipil dan melukai 33 orang.

Bom tersebut adalah satu dari rangkaian serangan teroris di Singapura, yang saat itu masih menjadi bagian dari Malaysia, selama masa Konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Dua orang Indonesia, masih tertulis di monumen tersebut sebagai yang bertanggung jawab atas pengeboman dan mereka didakwa melakukan pembunuhan sehingga dikenai hukum gantung.

Kedua orang yang dimaksud itu adalah Kopral Harun Said dan Sersan Usman Janatin, anggota Korps Komando Operasi (kini dikenal sebagai Marinir) yang mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto.

Bagi Dino Patti Djalal, apa yang sudah dilakukan kedua prajurit itu pantas mendapat penghormatan karena telah menjalankan misi negara hingga menanggung risiko dihukum sebagai pelaku terorisme oleh Pemerintah Singapura. "Mereka (Usman-Harun) menjalankan misinya dengan total sesuai perintah atasan mereka. Apa yang mereka lakukan adalah bentuk pengorbanan tertinggi bagi negara," ujar salah satu peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu di Singapura.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement