Jumat 21 Mar 2014 23:06 WIB

Empat Budaya Sultra Jadi Warisan Budaya Indonesia

WISATA TELUK KENDARI. Sejumlah pengunjung bermain perahu bebek di Teluk Kendari, Sultra. Sabtu (15/10). Dengan adanya fasilitas hiburan di teluk Kendari diharapkan akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kendari dengan tarif permainan berkisar Rp
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
WISATA TELUK KENDARI. Sejumlah pengunjung bermain perahu bebek di Teluk Kendari, Sultra. Sabtu (15/10). Dengan adanya fasilitas hiburan di teluk Kendari diharapkan akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kendari dengan tarif permainan berkisar Rp

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengklaim bahwa empat karya budaya Sultra saat ini telah menjadi warisan budaya Indonesia.

Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Sultra, Zainal Kudus, di Kendari, Jumat, mengatakan ke-4 karya budaya Sultra itu adalah unsur atau karya budaya Kalosara dari etnik Tolaki, Kabanti dari etnik Buton, Lariangi dari Etnik Buton dan Kaghati dari etnik Muna.

"Empat kerya budaya Sultra itu resmi diakui sebagai warisan budaya tak Benda (WBTB) Indonesia dari 77 karya budaia di 33 provinsi dalam sidang penetapan WBTB 14-16 November 2013 di Jakarta,' kata Zainal.

Ia menjelaskan, pencapaian ini tidak lepas dari peran pemerintah daerah, akademisi, seniman, lembaga adat/budaya terutama masyarakat pemilik budaya dalam menjaga kelestarian unsur budaya itu.

"Peran dua lembaga yakni Dinas Parekraf dan Dinas Dikbud Sultra memberikan andil besar dalam pencapaian pengakuan tersebut melalui pagelaran, festival dan seni pertunjukan di event nasional maupun internasional," ujarnya.

Menurutnya, dengan penetapan empat karya budaya lokal menjadi warisan budaya Indonesia tersebut, maka wajib mendapat perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan oleh semua pemangku kepentingan di daerah.

"Harapan kita ada karya-karya budaya Sultra lainnya yang akan menyusul ditetapkan sebagai warisan buda Indonesia untuk memperkaya warisan budaya dunia yang tidak akan dicaplok sebagai karya budaya bangsa lain," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement