REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi tumbuh signifikan. PT. Pertamina (Persero) meyakini minat itu muncul karena konsumen merasakan perbedaan performa kendaraan.
"Pertumbuhannya bagus, tahun ini tumbuh 20 persen," ungkap General Marketing PT. Pertamina (Persero), Afandi di Jakarta, Kamis (20/3).
Afandi mengungkapkan, bila dibandingkan tahun lalu, pertumbuhannya naik 23 persen. Kenaikan ini cukup menggembirakan, artinya dengan peningkatan kualitas mesin tentu membutuhkan bahan bakar yang juga berkualitas.
"Masyarakat mulai memahami itu," kata dia.
Ke depan, kata dia, pertamina akan terus melakukan edukasi, baik melalui komunitas maupun secara langsung via petugas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM). Harapannya, masyarakat dengan sendirinya akan beralih pada pertamax dan pertamax plus.
Berbeda dengan bahan bakar subsidi, pertamax dan pertamax plus memiliki oktan 92 dan 95. Emisi yang dihasilkan bahan bakar ini sangat rendah sehingga ramah lingkungan.