REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil mengatakan polri perlu melakukan evaluasi berimbang atas kasus penembakan terhadap Kepala Detasemen Markas (Kadenma) Polda Metro Jaya, AKBP Pamudji oleh anak buahnya, Brigadir Susanto. "Keduanya harus dievaluasi," kata Nasir ketika dihubungi wartawan, Rabu (19/3).
Nasir menyatakan, Polri perlu mengevaluasi ulang kebijakan memberi senjata kepada anggotanya. Selain itu perlu juga ada evaluasi pembinaan terhadap pimpinan Polri dalam memberi keteladanan kepada bawahan. "Jenjang karier dan keteladanan pimpinan kepada bawahannya juga harus dievaluasi," ujarnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menilai penembakan terhadap AKBP Pamudji sebagai ironi keamanan. Senjata yang dimiliki anggota Polri seharusnya digunakan untuk melumpuhkan pelaku kejahatan. "Tapi justru yang terjadi menewaskan atasannya," katanya.
Nasir mengatakan peristiwa penembakan ini menjadi peringatan bagi para pimpinan polri. Mereka harus lebih mengedepankan pendekatan emosional keteladanan daripada sekadar pendekatan struktural.
"Bagi pimpinan agar lebih mengedepankan menjadi panutan ketimbang menggunakan pendekatan struktural," ujarnya.