Rabu 19 Mar 2014 05:30 WIB

Caleg Ini Akan Adakan Sertifikasi Artis, Setujukah?

Jenny Rachman
Foto: jennyindonesia
Jenny Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Calon Legislatif Dapil II DKI Jakarta dari Partai Demokrat Jenny Rachman ingin mewujudkan sertifikasi untuk artis-artis film sebagai bukti kemampuan memainkan seni peran bukan hanya sekadar modal fisik.

"Ke depannya artis-artis harus mempunyai sertifikasi, dalam arti kata, mereka pernah melalui sejumlah 'acting course' (kursus peran atau akting), sehingga dasar-dasar seseorang menjadi artis itu karena pengetahuannya," kata Jenny saat ditemui usai berkampanye di bilangan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa.

Jenny menjelaskan sertifikasi penting untuk segera diimplementasikan karena artis-artis sebagian besar menjadi "role model" oleh masyarakat yang perilakunya mudah ditiru. Sehingga, lanjut dia, para artis harus menampilkan perilaku yang patut dicontoh oleh masyarakat bukan sebaliknya.

"Karena menjadi artis itu tidak mudah, ada rambu-rambunya, dia harus mempunyai tanggung jawab sosial kepada masyarakat, baik atau buruk akan berdampak kepada masyarakat karena selalu menjadi idola," kata pemeran utama wanita terbaik Festival Film Indonesia (FFI) dalam film Kabut Sutra Ungu dan Gadis Marathon itu.

Untuk itu, dia menegaskan, artis harus dibekali kecukupan pengetahuan intelektual, mental dan spitirual sehingga, betul-betul bisa menjadi contoh kepada masyarakat yang mengidolakan. Jenny menjelaskan sertifikasi artis itu sebetulnya telah tertera dalam Undang-Undang Perfilman Nomor 33 Tahun 2009, namun realisasinya masih belum bisa terlaksana.

"Saya mengharapkan agar peraturan pemerintah diperjelas lagi supaya (sertifikasi) itu bisa terealisasi dalam waktu yang cepat. Insya Allah saya akan memperjuangkannya," katanya.

Mantan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) itu juga akan mengupayakan keprofesian artis, sehingga bisa memberikan bantuan kepada artis-artis film yang berkontribusi dalam seni peran Indonesia. "Apalagi mereka yang berkontribusi dalam sejarah film nasional, namun kurang beruntung di hari tuanya untuk kita bantu," katanya.

Dia menganggap berjuang untuk perfilman merupakan kewajiban karena dunia itu yang membesarkan namanya hingga kini. "Kalau masyarakat tidak menonton film-film saya, mereka tidak akan mengenal saya," kata Jenny.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement