REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, metro kapsul bukan untuk menggantikan proyek monorel. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi tersebut, metro kapsul disiapkan untuk mengisi koridor lain yang belum diisi oleh monorel maupun Mass Rapid Transit (MRT).
Jokowi menjelaskan, proyek MRT yang saat ini sedang dibangun baru akan memiliki dua koridor saja, yaitu Lebak Bulus - Bundaran HI dan Bundaran HI - Kampung Bandan. Sementara, proyek monorel akan dibangun dengan dua jalur, green line (Kuningan - Pejompongan) dan blue line (Kampung Melayu - Mall Taman Anggrek).
"Sebuah kota besar seperti Jakarta butuh puluhan koridor. Kita, MRT dan monorel kan baru dari selatan ke utara, sama timur ke barat," ujar calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan tersebut, Selasa (18/3).
Dia kemudian membandingkan Jakarta dengan kota di Eropa Timur. Di sana, kata dia, sebuah kota dengan penduduk 1,8 juta memiliki banyak sekali moda transportasi. Ada metro bawah tanah, trem, dan bus.
"Di sini dengan penduduk 28 juta, kita baru mulai MRT satu line dan monorel dua line. Ya kurang sekali," katanya.
Sementara, mengenai metro kapsul, Jokowi mengatakan bahwa jenis transportasi tersebut memiliki kapasitas sekali angkut yang lebih kecil jika dibandingkan dengan monorel. Namun, jumlah penumpang yang dapat diangkut perharinya lebih besar. Meski demikian, ia belum bisa memberikan perbandingan angkanya.
"Masih dihitung, nanti kalau sudah selesai baru dibuka," katanya.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, konsep metro kapsul pertama kali ditawarkan oleh investor lokal. Saat ini, kata dia, Pemprov masih melakukan kajian untuk melihat prospek proyek ini ke depannya. "Yang paling penting semua jenis transportasi itu saling terintegrasi yang satu dengan yang lain," ujar dia.