Senin 17 Mar 2014 16:15 WIB

Mentawai Megathurst Direx Bakal Dihadiri Wapres

Wakil Presiden Boediono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Simulasi penanggulangan bencana Mentawai Megathrust Disaster Relief Exercise (DiREx) yang digelar di kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dijadwalkan dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia, (Wapres RI) Boediono.

"Presiden tidak jadi hadir, karena menangani kabut Asap Riau. Rencananya Wapres yang akan hadir," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Senin.

Dalam acara yang digelar pada 17 hingga 23 Maret 2014 tersebut, Wapres dijadwalkan tiba di kota Bingkuang pada 21 Maret 2014. Selama sehari di Padang, Wapres akan meninjau posko komunikasi utama di Indarung.

"Selanjutnya, Wapres akan bertolak ke Pantai Purus untuk menghadiri simulasi lapangan," katanya.

Deputi Bidang Rekonstruksi dan Rehabilitasi Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja menyebutkan acara Mentawai Megathrust DiREx 2014 diikuti 18 negara yakni, Indonesia , Australia, Amerika Serikat (AS), Brunai Darussalam, Vietnam, Kamboja, New Zealand, Malaysia, Myanmar, Rusia, Jepang, Rusia, Filiphina, China, Korea, Singapura, Kamboja, Laos, dan India.

Di samping itu lembaga internasional juga akan turut serta seperti World Food programme (WFP), Pacific Disater Centrer (PDC), Mercy Corps, serta sejumlah organisasi PBB. Sebanyak 2.925 masyarakat dan pelajar sekolah di Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai juga akan ambil bagian. Dari kalangan aparat akan dilibatkan 2.100 petugas di mana 1.000 orang di antaranya dari anggota TNI untuk melaksanakan komanda tanggap darurat.

"Mereka akan dilatih mulai dari penyusunan peta rute evakuasi, pamasangan rambu evakuasi, dan pembangunan shelter semantara masyarakat dilatih menggunakan shelter tersebut," katanya.

Ia menekankan melalui pelatihan tersebut, salah satu kontribusi yang diharapkan adalah adanya perbaikan struktur komunikasi baik dari segi informasi maupun peralatan yang digunakan.

"Pada bencana Tsunami tahun 2010 di Mentawai, BNPB terlambat mengetahui hingga 10 jam karena informasi telat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement