REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat pemilih di DKI Jakarta, kecewa dengan langkah politik gubernur Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai capres. Masyarakat menilai, terlalu dini bagi Jokowi untuk menguasai kursi RI 1 itu.
Masyarakat di Kemanggisan, Jakarta Barat, Lia mengatakan, Jokowi mestinya konsentrasi membenahi ibu kota. Mengingat persoalan di Jakarta masih banyak. "Kan Pak Jokowi itu baru (jadi gubernur). Macet, banjir kan juga masih belum bener diurusi," kata pedagang nasi di kompleks Blok A itu di Jakarta, Jumat (14/3).
Lia mengaku kecewa. Sebab, perempuan 40-an tahun itu berharap gubernurnya bisa menuntaskan masa baktinya memimpin ibu kota. "Saya milih dia waktu pemilu kemarin (pilkada Jakarta, 2012)," ungkap dia.
Rasa kecewa serupa juga dikatakan Amat. Laki-laki 60-an yang berdagang panganan ini pun mengatakan, ambisi Jokowi untuk jadi presiden, memang boleh dibenarkan. Sebab, dengan menguasai Istana Negara, mudah untuk keluarkan kebijakan yang untungkan rakyat.
Namun, kata dia, ambisi Jokowi itu aneh. "Buat apa dia jadi presiden. Yang ini kan juga belum diselesaikannya," ujarnya.
Amat menambahkan, fungsi jabatan pemimpin ibu kota itu mesti dituntaskan terlebih dahulu. Ketika ditanya, apakah nantinya akan memilih Jokowi dalam pemilihan presiden?
Lia dan Amat mengatakan, kehilangan simpati atas langkah politik kader PDI Perjuangan tersebut. "Kalau begini dia, saya malas pilih. Tuntasin dulu dong Jakarta," kata Amat yang juga diiyakan Lia.