REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bukti terbaru menunjukkan, transponder dan alat komunikasi pada pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang berkemungkinan besar telah dimatikan dengan sengaja. Adanya bukti tersebut menunjukkan kembali indikasi terdapat pihak tak berwewenang yang mungkin mengendalikan pesawat berjenis Boeing 777-200 ER.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang transponder, seperti dipaparkan The Starits Times dari CNN.
1) Apa itu transponder?Transmitter-Responder adalah radio pemancar di kokpit yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan darat. Ketika transponder menerima sinyal dari radar ‘sekunder’ yang lebih canggih di darat, transponder akan mengirimkan kembali kode squawk dan informasi mengenai posisi pesawat, ketinggian, serta tanda panggilannya. Hal ini akan direspons secara terus-menerus oleh radar selama penerbangan, sehingga membantu petugas ATC alias air traffic control (pengendali lalu lintas udara) di darat untuk menentukan kecepatan dan arah pesawat yang mesti dipatuhi oleh pilot.
2) Apa itu kode squawk? Ini adalah semacam kode identifikasi yang terdiri dari empat digit yang dimasukkan pilot ke dalam transponder setiap kali melakukan penerbangan. Kode squawk ini diberikan ATC sesuai dengan daftar rencana penerbangan yang sudah dibuat sebelum pesawat berangkat. Kode ini akan membantu ATC untuk mengenali setiap pesawat yang melintas di udara.Transponder meningkatkan sinyal yang dipantulkan dan memberikan informasi tambahan kepada ATC.
3) Apakah transponder bisa digunakan untuk memberitahukan ATC bahwa sedang ada masalah di dalam pesawat? Ada beberapa kode yang bisa dimasukkan ke transponder untuk menunjukkan pesawat dalam keadaan tidak normal. Misalnya untuk pembajakan, kodenya adalah 7500. Untuk kegagalan komunikasi 7600, sedangkan untuk keadaan darurat adalah 7700.
4) Bagaimana cara mematikan transponder? Apa saja alasan yang dapat dibenarkan untuk melakukan hal tersebut?Ada saklar yang dapat digeser dari ON, SBY (standby), atau ALT (ketinggian). Cara lainnya, bisa juga dengan menarik pemutus sirkuit yang ada di kokpit.Selama penerbangan normal, mungkin ada beberapa alasan untuk mematikan transponder. Di antaranya, bisa jadi ketika beberapa pesawat berada dalam jarak yang dekat satu sama lain (seperti saat sedang mendekati bandara misalnya). ATC kemudian dapat meminta pilot untuk mematikan transponder atau ke menggeser saklarnya ke posisi standby. Atau ketika transponder mengirimkan informasi yang salah, sehingga pilot mungkin akan mematikannya.