Kamis 13 Mar 2014 15:54 WIB

Jabar Siap Cetak 100 Ribu Wirausaha Baru

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Prayogi
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar siap mencetak 100 ribu Wirausaha baru. Program wirausaha difokuskan demi mengurangi angka pengangguran di Jabar. Pencetakan wirausaha ditargetkan bisa meningkatkan perekonomian ke depan.

"Target kami 100 ribu. Kan sekarang rasio pengusahanya baru 1 persen saja.  Masih lama mengejar agar ideal," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan kepada wartawan usai acara Gerakan pencetakan 100 ribu wirausaha baru di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Kamis (13/3).

Menurut Heryawan, kegiatan ini sebagai sebuah ikhtiar agar ada rasio yang ideal antara pengusaha dan bekerja. Karena, kalau semua manusia jadi pegawai, maka siapa yang akan menyediakan lapangan kerjanya. Dalam ilmu ekonomi, harus ada keseimbangan minimal 4 persen dari populasi sebuah negara harus ada pengusahanya.

''Kalau pengusahanya sangat sedikit akan banyak pengangguran. Pengusaha baru, bisa menyelesaikan masalah sebagai pribadi, dan masalah orang lain,'' katanya.

Menurut Kepala Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Barat, Anton Gustoni, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah konkret untuk merealisasikan program ini. Sebelas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah melakukan perekrutan bagi para calon pengusaha baru.

"Yang penting calon ini mempunyai minat. Tahun ini, kami sudah melakukan seleksi. Kemudian kita latih dan kedepan diberikan akses serta modal usahannya," kata Anton.

Menurut dia, Dinas KUKM sudah menyediakan 200 orang pendamping agar para wirausaha baru itu mendapat pendidikan dari segi kualitas usaha, bisnis, hingga pemasarannya. Ia berharap, target 100 ribu wirausaha baru itu dapat terealisasi pada lima tahun kedepan.

"Kami berasumsi,  per tahun bisa melahirkan  20 ribu wirausaha baru. Jadi, Ia melakukan pendekatan secara multilinier. Kami akan liat lagi jumlah per tahunnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement