REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Kabupaten Padangpariaman, Sumatra Barat (Sumbar), melaporkan jarak pandang di provinsi itu kurang dari satu kilometer akibat kabut asap.
"Jarak pandang di wilayah Sumbar kurang dari satu kilometer dan yang terpendek berada di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota hanya 500 meter", kata Analis Forecasther BMKG Ketaping Yuni Fitria di Padang, Kamis (13/3).
Ia mengatakan karena kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota berbatasan langsung dengan Provinsi Riau yang merupakan sumber titik api, menyebabkan jarak pandang diwilayah itu lebih pendek dari daerah lain.
Sementara, pada daerah lain jarak pandang bervariasi mulai dari 500 hingga 900 meter, kata dia. Yuni menjelaskan penanganan kabut asap sangat tergantung pada turunnya hujan di sumber titi api yang berada di Provinsi Riau.
"Jika hujan tidak turun pada sumber titik api, kabut asap tidak akan berkurang", kata dia.
Dikatakan Yuni, jika hujan turun di wilayah Sumatera Barat, kabut asap hanya akan hilang sebentar, karena sumber titik api masih ada.
Kemudian, jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman saat ini sekitar 800 meter. Yuni mengatakan idealnya jarak pandang yang aman untuk aktivitas penerbangan adalah diatas 1.000 meter.
Pada bagian lain Manajer Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Joko Sudarmanto menyampaikan kabut asap telah mengganggu delapan penerbangan di bandara itu pada Rabu (12/3) akibat terbatasnya jarak pandang.
"Lima penerbangan Garuda Indonesia rute Padang-Jakarta dibatalkan dan tiga lainnya mengalami penundaan yaitu Citilink, Lion Air dan Sriwijaya Air," kata dia.