Ahad 09 Mar 2014 20:51 WIB

Warga Resah Listrik Padam Dua Kali Sehari

Rep: mursalin yasland/ Red: Taufik Rachman
Tampak sebuah toko tengah mengalami pemadaman listrik.
Foto: ardinbali.org
Tampak sebuah toko tengah mengalami pemadaman listrik.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Warga kota Bandar Lampung menyesalkan pihak PT PLN Distribusi Lampung, gencar memadamkan aliran listrik ke rumah warga, sampai dua kali sehari. Pemadaman aliran listrik dengan lama waktu padam hingga empat jam telah merugikan aktivitas warga pada siang dan malam hari.

Pemadaman listrik terjadi pada pagi hari Ahad (9/3),setelah waktu subuh, dan listrik menyala kembali pada pukul 10.00 WIB. Aktivitas warga pada pagi hari, terutama yang menggelar pesta pernikahan menjadi terganggu dengan pemadaman listrik yang sudah tidak berjadwal lagi.

Sebelumnya, pada malam Ahad sekitar pukul 18.30 WIB terjadi pemadaman listrik. Warga baru bisa beraktivitas lagi karena lampu listrik baru menyala pada pukul 22.15 WIB. Pemadaman yang tidak menentu sehari bisa dua kali pada siang dan malam hari ini, sangat merugikan warga. Selain beberapa alat elektronik rumah tangga rusak, juga warga tidak bisa bekerja dan berdagang.

Menurut Daryanto, warga Wayhalim Bandar Lampung, listrik padam sampai dua kali sehari di tempat tinggalnya. "Sekarang tidak lagi menentu kapan listrik padam. Malam hari sudah biasa, sekarang pagi, atau siang hari juga sering terjadi," tutur pegawai negeri ini.

Pemadaman siang hari membuat Anugerah, terpaksa menghentikan aktivitas usaha fotocopy-nya. Ia sudah beberapa kali mengistirahatkan pekerjanya karena tidak bisa menjalankan mesin fotocopy-nya. "Kalau sudah mati lampu, semua urusan dianggap selesai, istirahat semua," katanya dengan nada kesal.

Pemadaman aliran listrik ini terjadi juga di sejumlah daerah di Lampung. Kabupaten Tanggamus, Lampung Utara dan Lampung Barat, warganya sampai membuat surat pembaca di koran lokal. Mereka mempertanyakan kinerja PT PLN mengurusi energi listrik, yang setiap tahun selalu terjadi pemadaman bila ada kerusakan.

Bahkan, di Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat, setiap malam gelap-gelapan. Anak-anak sekolah tak dapat lagi belajar malam, karena listrik tidak bisa diharapkan untuk menyala lagi seperti sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement