REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rusdi Kirana bersedia mundur dari jabatannya jika caleg atau pengurus partainya ada yang terlibat korupsi.
Rusdi mengaku menjadi anggota PKB sejak Januari 2014. Ia memilih PKB karena merupakan pintu masuk kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Ia bahkan rela mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) sejak beberapa hari lalu. Rencananya, ia juga akan mundur dari Lion Grup pada Mei mendatang.
Karenanya, ia berharap PKB menjadi salah satu peraih suara terbanyak saat pileg April mendatang. "Saya berharap PKB bisa menjadi lima besar partai politik yang mendapatkan suara terbanyak," katanya di Surabaya, Ahad (9/3).
Ia pun ingin kader PKB tetap bersih. Caranya, ia sudah melarang caleg dan pengurus PKB memakan uang haram. Baik dari APBN, dana bantuan sosial (bansos) hingga dana modal pinjaman dari Koperasi NULion.
"Saya sudah memberitahu mereka supaya tidak korupsi dana APBN hingga bansos. Namun jika mereka tetap korupsi, maka saya mundur dari PKB," ujarnya.