REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Semakin banyak wanita yang terisolir karena keinginan mereka untuk berhijab. Baik dari wanita yang bekerja dibidang pertahanan sampai bidang pendidikan. Persoalan inilah yang membuat Lembaga pembela hak asasi, Komnas HAM siap melayangkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anggota Komnas HAM Manager Nasution mengatakan bila persoalan mudah ini terasa menjadi rumit akibat banyak kepentingan tertentu."Kita berharap RI 1 punya andil besar untuk kemajuan Indonesia," ujar Manager saat melakukan diskusi di Universitas Indonesia, Sabtu (8/3). Harapan ini sangat beralasan melihat permasalah cukup lama berlangsung dan belum menghasilkan keputusan yang pro terhadap rakyat.
Manager menyebutkan, saat ini ada beberapa pengaduan yang telah masuk kepada pihaknya mengenai penggunaan jilbab. Dikota semarang misalnya, terdapat seorang guru yang dikeluarkan oleh kepala sekolahnya, karena nekad memakai jilbab saat mengajar.
Manager menuturkan bila masih banyak kejadian serupa namun tidak terekspos olem media apalagi pemerintah. Mereka memilih untuk bungkam dan tidak menyuarakan permasalah ini. Inilah yang membuat Manager dan Komnas Ham miris mendengar hal serupa dari berbagai pihak.
Oleh karena itu Komnas HAM siap bekerja keras agar permsalah ini cepat diambil sikap oleh Presiden. Selain itu Komnas HAM pun akan membantu menyiarakan kepada pihak DPR agar ikut campur dan mendukung mereka untuk penyelesaian jilbab ini.