Sabtu 08 Mar 2014 00:51 WIB

Korban Erupsi Gunung Kelud Kesulitan Air Bersih

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hazliansyah
Pengungsi Gunung Kelud
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengungsi Gunung Kelud

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Hampir seluruh korban erupsi Gunung Kelud telah kembali ke rumah masing-masing. Namun mereka masih menghadapi sejumlah masalah. Salah satunya adalah soal air bersih.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf kemudian meminta kepada donatur untuk memberi bantuan berupa tandon air bersih.

"Warga semua telah kembali, tapi kebutuhan terhadap air bersih menjadi permasalahan yang harus segera terpenuhi,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja pascaerupsi Gunung Kelud di Balai Desa Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (7/3).

Keberadaan tandon tersebut, kata Saifullah, akan sangat berguna dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari baik untuk memasak hingga mencuci. Nantinya, keberadaan tandon air tersebut akan di tempatkan pada titik-titik yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

"Kami akan mengisi tandon-tandon tersebut dua hari sekali. Misalnya 10 rumah terdapat 1 tandon dan tandon akan diisi air sehari satu hingga dua kali,” ujarnya.

Dia menambahkan, tandon air sangat dibutuhkan karena sumber mata air yang ada masih tertutup abu dan sumber tersebut masih terdapat campuran abu vulkanik sehingga perlu dibersihkan. Untuk membersihkan sumber mata air diperlukan waktu sekitar dua minggu hingga satu bulan.

Selain keberadaan air bersih, Saifullah menjelaskan pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim juga akan memikirkan dampak yang terjadi terhadap perekonomian masyarakat, salah satunya dengan menawarkan bantuan modal atau kredit usaha yang murah dan mudah.

“Kami telah bekerja sama dengan pihak bank terkait dalam memberi kelonggaran dan ada penjadwalan ulang pembayaran utang. Jika perlu diberi kredit tambahan tanpa ada syarat-syarat umum agar meringankan mereka,” ujarnya.

Selain itu, Saifullah menjelaskan pihaknya telah mengirim tim ahli di bidang pertanian untuk memantau hasil pertanian pasca erupsi Gunung Kelud.

“Di bidang pertanian kami juga terus berfikir bagi mereka yang akan memasuki masa tanam. Tim telah bergerak untuk memberikan rekomendasi jenis tanaman apa yang baik bisa ditanam pasca erupsi Gunung Kelud ini karena keterbatasan dari air yang ada jelas berkurang,” katanya.

Dalam kesempatann tersebut, Saifullah yang juga Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Nasional Jatim menyerahkan bantuan sebesar Rp 239.029.000. Bantuan berupa genting, sarung, mukena, obat-obatan dan keperluan warga lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement