REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus penyakit malaria di Kabupaten Sukabumi masih cukup tinggi. Pasalnya, pada Januari 2014 ini sudah tercatat sebanyak 31 warga yang terkena penyakit malaria. Padahal, kasus malaria pada Januari 2013 lalu kasus hanya sebanyak 25 orang.
"Penderita malaria kebanyakan terkena saat berada di luar daerah khususnya Aceh," ujar penanggungjawab penanganan Malaria Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Ade Wijaya, kepada Republika, Jumat (7/3).
Mereka kebanyakan bekerja di tambang emas yang berada di Aceh. Sementara sisanya merupakan kasus malaria indigenous atau lokal.
Penyebaran malaria di Kabupaten Sukabumi pada awal 2014 ini paling banyak terdapat di tiga kecamatan yakni Lengkong, Cisolok, dan Tamanjaya (Kecamatan Ciemas). Sementara pada 2013 lalu paling banyak di Kecamatan Simpenan, Ciemas, dan Lengkong.
Daerah pesisir pantai, terang Ade, rawan menjadi lokasi penyebaran malaria karena vektor nyamuk anopheles masih terdapat di sana. Di kawasan ini terdapat sejumlah lagun yang menjadi lokasi berkembang biaknya nyamuk.