Selasa 04 Mar 2014 14:16 WIB

Warga Morotai Kembali Temukan Mortir Peninggalan Perang Dunia

Dua wisatawan mengamati bangkai kendaraan tempur amphibi sisa perang dunia II di Desa Darame, Morotai, Maluku Utara, Kamis (7/6).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Dua wisatawan mengamati bangkai kendaraan tempur amphibi sisa perang dunia II di Desa Darame, Morotai, Maluku Utara, Kamis (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Warga Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), menemukan sebuah mortir yang diduga peninggalan Perang Dunia II. Mortir itu ditemukan saat dilakukan pengerjaan proyek jembatan di wilayah itu.

Kanit Serse Polsek Morotai Selatan, Ipda Lewangga ketika dihubungi di Morotai, Selasa (4/3), membenarkan penemuan mortar tersebut dan sudah diamankan oleh anggota TNI dari expedisi NKRI Maluku-Malut yang kebetulan berada di sekitar penemuan.

Penemuan mortir, granat dan peralatan senjata lainnya di Morotai sudah sering terjadi. Karena, Morotai merupakan markas Sekutu pada Perang Dunia II. Benda berbahaya itu memiliki panjang 35 cm dan sering mengeluarkan asap berwarna putih bila terkena air atau panas matahari.

Puluhan personel dari Polsek Morotai Selatan langsung berkoordinasi dengan Brimob Polda Malut untuk mengamankan bahan peledak tersebut. Bahkan, saat ini, polisi telah memasang police line, karena dikhawatirkan ada juga mortir di sekitar tempat penemuan mortir itu dan melarang warga mendekati tempat itu.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Totodoku, Sukri Abdullah yang menyaksikan penemuan mortir tersebut menuturkan saat ditemukan mortir tersebut sempat mengeluarkan asap.

"Mortir tersebut langsung diamankan oleh warga setelah ditemukan saat mengerukan material di sekitar pembangunan jembatan," katanya.

Menurut dia, saat operator alat berat melakukan pengerukan material di sekitar pembangunan proyek jembatan itu tidak tahu kalau mortir yang ditemukan itu telah mengeluarkan asap berwarna putih.

Setelah diketahui kalau ada mortir di sekitar material itu, semua pekerjaan langsung dihentikan dan kemudian bahan yang mudah meledak tersebut langsung di bawah ke tim eksedisi NKRI yang kebetulan berada di Morotai.

Dirinya mengakui, selama ini warga di Morotai seringkali menemukan bahan peledak seperti mortir dan bom bekas Perang Dunia II.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement