Senin 03 Mar 2014 20:49 WIB

Warga Situs Gunung Padang Harapkan Pembetonan

Situs megalitikum di lereng Gunung Padang
Foto: ANTARA
Situs megalitikum di lereng Gunung Padang

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Warga dua kampung di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, tepatnya di kawasan Situs Gunung Padang, berharap pemerintah segera lakukan pembetonan.

Tingginya intensitas hujan yang turun di kawasan itu, membuat warga was-was karena pergeseran tanah kerap terjadi jika hujan turun lebat, sehingga berpotensi terjadinya bencana longsor.

Juru Pelihara Situs Gunung Padang, Deni Aritonang, Senin (3/3), mengatakan, setiap datang musim penghujan, warga resah menjalani aktivitas sehari-hari karena tebing yang ada di kawasan Situs Gunung Padang, kerap mengalami erosi akibat air yang turun dari bukit. Sehingga menyebabkan permukiman warga rawan longsor.

"Jenis tanah di kawasan ini tanah merah dan rentan terjadi pergeseran tanah. Apalagi di wilayah Kampung Cipanggulaan dan Kampung Gunung Padang," katanya.

Musim hujan tahun lalu, tutur dia, tanah longsor pernah terjadi di dekat pintu masuk ke Gunung Padang, sehingga satu rumah nyaris ambruk diterjang tanah longsor tepatnya di Kampung Cipanggulaan.

"Jika tidak diantisipasi dengan pembetonan dibagian tebing di sekitaran situs Gunung Padang, ditakutkan longsor kembali terjadi karena sejak beberapa bulan terakhir curah hujan cukup tinggi," ujarnya.

Selain berdampak terhadap perkam pungan dan jiwa warga sekitar, longsor ditakukan dapat merusak situs."Seharusnya pada bagian tebing-tebung disekeliling situs dilakukan pembetonan karena kalau hujan turun, tanah di sini labil dan mudah terkikis air," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, Tedy Artiawan, mengatakan, saat ini perlu segera dilakukan pembebasan lahan dengan tujuan untuk melakukan penataan, termasuk mencegah hal-hal yang akan merusak situs.

"Namun, pembebasan lahan tersebut masih menunggu keputusan dari Pemkab Cianjur dan Provinsi Jabar. Setelah pembebasan lahan, bukan saja untuk memperluas kawasan, tapi untuk melindungi situs tersebut akibat ulah manusia, juga dari pergeseran tanah," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement