REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pondok Rajeg, Cibinong Bogor Jawa Barat (Jabar) menampung 30 persen narapidana berasal dari Kota Depok. Demikian diungkapkan Kepala Lapas (Kalapas), Pondok Rajeg, Rudy CH, di ruang kerjanya di Cibinong, Bogor, Jabar, Ahad (2/3).
Diungkapkan Rudi, Lapas Pondok Rajeg saat ini menampung sebanyak 1.069 narapidana. ''Dari 1.069 warga binaan yang ada di Lapas Pondok Rajeg, 30 persen diantaranya adalah warga Kota Depok,'' ungkapnya yang didampingi beberapa staf dan Humas Dirjen Lapas Kemenkumham, Akbar.
Lapas seluas tiga hektare yang berada di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Depok ini memiliki empat blok, yakni Blok A, B, C, dan D. Lapas ini memiliki kapasitas hunian sebanyak 950 orang. ''Hanya sedikit Over kapasitas, tapi sebenarnya cukup jika tidak ada warga binaan dari Depok,'' tegas Rudi.
Menurut Rudi, titipan warga binaan dari Kota Depok di Lapas Pondok Rajeg dikarenakan Lapas Cilodong Depok belum selesai dibangun. Salah satu warga binaan yang cukup populer dari Depok yakni mantan kabareskrim Mabes Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji yang menghuni Blok C bersama 11 orang penghuni lainnya dengan ukuran ruang 5x6 meter. ''Kami berharap Lapas Cilodong Depok dapat segera selesai, sehingga Lapas Pondok Rajeg tidak over kapasitas dan kedepannya hanya dihuni warga binaan dari wilayah Bogor saja,'' tuturnya.
Dikatakan Rudi seluruh penghuni Lapas Pondok Rajeg adalah laki-laki. ''Di sini tidak ada blok khusus perempuan. Semuanya laki-laki. Ada anak-anak tapi tidak banyak,'' terang Rudi yang mengungkapkan bahwa total pegawai di Lapas Pondok Rajeg jumlahnya ada 81 orang. ''Itu sudah termasuk petugas pengamanan dan administrasi,'' tegasnya.
Namun, Rudi enggan mengajak Republika untuk menemui, sekaligus ingin menlihat-lihat kamar yang dihuni Susno. Selain Susno, Lapas Pondok Rajeg juga ada beberapa mantan pejabat yang menghuni Lapas tersebut, namun dominan berasal dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor. ''Lain kali saja, dia (Susno) belum dikabari,'' pinta Rudi yang justru lebih memilih mengajak Republika berkeliling Lapas dan mengunjungi tempat pembekalan dan pendidikan keterampilan warga binaannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
