Kamis 27 Feb 2014 19:40 WIB

PAM Jaya: Kualitas Air Tanah Jakarta Memburuk

Rep: Muhammad Ibrahim Hamdani/ Red: Muhammad Hafil
Seorang pelajar berlari melintasi pipa air milik PAM Jaya di atas Kali Krukut, Bendungan Hilir, Jakarta.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Seorang pelajar berlari melintasi pipa air milik PAM Jaya di atas Kali Krukut, Bendungan Hilir, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Air Minum (PAM) Jakarta Raya (Jaya) atau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mensinyalir ada lima penyebab utama memburuknya kualitas air tanah di wilayah DKI Jakarta.

Kelima sebab itu adalah intrusi air laut, eksploitasi air tanah secara besar-besaran baik oleh korporasi maupun individu, berdekatannya jarak antara septic tank dengan sumur di rumah-rumah penduduk dan pembuangan limbah rumah tangga serta sistem drainase yang buruk.

Informasi ini diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya atau PDAM Jaya, Sriwidayanto Kaderi, saat dihubungi Republika pada Kamis malam (27/2).

"Limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan ke sungai dan selokan serta tidak diolah terlebih dahulu telah menyebabkan turunnya kualitas air permukaan tanah di wilayah Jakarta," jelas Sriwidayanto Kaderi. 

Hal ini diperparah oleh buruknya sistem drainase di wilayah DKI Jakarta. Sehingga kualitas air tanah semakin memburuk. 

Apalagi, jelas Sriwidayanto, air tanah di wilayah Jakarta telah dieksploitasi secara besar-besaran oleh korporasi maupun individu sehinggga menyebabkan terjadinya intrusi air laut. Intrusi air laut ke air tanah dalam tentu menyebabkan kualitas air tanah menurun drastis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement