Senin 24 Feb 2014 15:01 WIB

Fahri Hamzah: PKS Jamin Capresnya Tidak Protokoler

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Bilal Ramadhan
Fahri Hamzah
Foto: Antara
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga tidak mau kalah dengan mengusung calon presiden (capres) dari hasil Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang dilakukan beberapa waktu lalu. Wakil Sekertaris Jendral (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah menjanjikan capres yang diusung PKS tidak akan protokoler.

Berikut hasil wawancara Republika dengan Fahri Hamzah;

Tanya: Bagaimana persiapan calon Presiden (Capres) dari PKS?

Jawab: Kemarin sudah ada tiga nama yakni Presiden PKS, Anis Matta, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid. Namun belum mengerucut ke satu nama, kita masih menunggu hingga 10 – 11 April. Mereka saat ini masih proses sosialisasi ke basis massanya masing-masing. Nanti setelah pileg, tim LPTK PKS akan melaporkan hasilnya ke majelis syuro. Pertama terkait pemilu, kedua soal perkembangan para capres. Nama baru akan mengerucut dalam sidang majelis tersebut.

Sistem seperti apa yang cocok dengan PKS?

Berdasarkan pandangan Presiden PKS, Anis Matta, capres usulan partainya harus bersifat demokratis, dekat dengan rakyat. Tidak perlu protokoler yang dilengkapi alat tempur saat mengunjungi warga. Memang kenapa harus seperti itu, seolah takut dengan rakyat.

Pimpinan itu harus santai, tidak perlu terlalu berlebihan dalam pengawalannya. Sistem leadership seperti itu yang kami anggap cocok dengan PKS.

Siapa calon kuat dari ketiga nama usulan PKS sekarang ini?

Semuanya. Mereka punya kelebihan masing-masing. Misalkan Ahmad Heryawan memiliki basis massa //real// di Jawa Barat. Kemudian, Hidayat Nur Wahid menduduki posisi struktural yang tinggi. Mereka tentunya punya kantung suaranya masing-masing.

Namun, karena Anis Matta selaku Presiden PKS, dia lah yang saat ini, sering keliling mengunjungi warga secara rutin. Mereka punya peluang untuk dipilih sebagai calon usungan partai, karena itu masih belum pasti siapa yang paling kuat di antaranya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement