Ahad 23 Feb 2014 06:07 WIB

Pembersihan Borobudur Hampir Rampung, Apa Sih Rahasianya Bisa Cepat?

 Seorang relawan asing asal New Zealand Rosemarie (65) turut membersihkan abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang menempel si permukaan batu Borobudur, Magelang Jateng, Senin (17/2).     (Antara/Anis Efizudin)
Seorang relawan asing asal New Zealand Rosemarie (65) turut membersihkan abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang menempel si permukaan batu Borobudur, Magelang Jateng, Senin (17/2). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Proses pembersihan Candi Borobudur akibat terpaan abu vulkanik dari erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam itu sudah mencapai 80 persen. Sehingga, wisatawan bisa mengunjungi secara maksimal dalam kurun kurang sepekan lagi.

"Kalau melihat proses pembersihan yang sudah tercapai 80 persen, partisipasi relawan untuk proses itu bisa dihentikan pada Selasa (25/2)," kata koordinator Pemanfaatan dan Layanan Masyarakat Balai Konservasi Borobudur, Pangga Ardiansyah, Ahad (23/2).

Pangga menjelaskan pembersihan Candi Borobudur dalam setiap hari melibatkan 200-300 relawan, karyawan hotel, pemandu wisata, pedagang asongan, pelajar, dan para turis.

"Secara teknis, pembersihan tinggal 2-3 hari lagi, sehingga pembersihan kering dengan sapu dan pembersihan basah dengan semprotan air sudah bisa dianggap selesai, jadi tinggal tahap akhir yang akan kami lakukan sendiri, karena prosesnya lebih internal," katanya.

Menurut dia, tahap akhir yang internal adalah pembersihan sistem drainase di bawah pelataran Borobudur yang mungkin perlu dikeruk dan dibersihkan dari kubangan abu dan pasir halus yang merupakan sisa-sisa dari proses pembersihan kering dan basah sebelumnya.

"Karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi para relawan yang bahkan tidak hanya melibatkan orang Jawa Tengah, tapi paling jauh ada yang datang dari Surabaya, bahkan beberapa turis Korea yang mengikuti Kemah Budaya Internasional pun ikut," katanya.

Meski dihentikan pada Selasa (25/2), katanya, relawan yang datang ke Borobudur akan tetap diterima. Namun bila jumlahnya besar akan dialihkan ke candi-candi di Yogyakarta yang proses pembersihannya belum maksimal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement