Sabtu 22 Feb 2014 21:32 WIB

TKI asal Bali Bunuh Diri Lompat dari Kapal Pesiar Amerika

Rep: ahmad Baraas/ Red: Joko Sadewo
Tenggelam (ilustrasi)
Tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika merasa prihatin atas kasus tewasnya TKI Bali, I Nyoman Gede Bagiada. Lelaki asal Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, yang bekerja di Kapal Pesiar Constellation itu tewas bunuh diri dengan cara melompat ke laut.

"Masalah ini akan terus kami koordinasikan dengan pihak Kemenlu dan meminta penyebab kematian TKI Bali itu diusut tuntas," kata Pastika di Denpasar, Sabtu (22/2).

Seusai mengikuti acara tatap muka dengan warga masyarakat di Wantilan DPRD Bali, Pastika mengatakan, kendati pun kematian Bagiada dikatakan disebabkan karena bunuh diri, namun harus dicari apa penyebab kematiannya itu.

Dihubungi tepisah, Ketua BP3TKI Bali I Wayan Pageh mengatakan, pihaknya menerima informasi meninggalnya Bagiada dari petugas KBRI di Amerika Serikat. Dikatakannya, bahwa Bagiada meninggal karena bunuh diri.

Ketika kami tanyakan apa yang melatarbelakangi Bagiada nekad melompat ke laut, belum ada informasi yang pasti. Namun dari sejumlah pihak yang berhubungan dengan Bagiada sebelum dia meninggal, menyebutkan kalau Bagiada sudah tidak tahan lagi bekerja di kapal pesiar, karena menderita sakit.

Bagiada kata Pageh, sudah minta izin untuk berhenti bekerja, karena tidak tahan dengan diabetes yang dideritanya. Namun kapten kapal dan pihak perusahaan yang berkantor di AS itu tidak mengizinkan dia berhenti. "Ya ceritanya seperti itu, hingga dia akhirnya melompat ke laut," kata Pageh.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement