Jumat 28 Mar 2025 19:55 WIB

Bunga Sakura di KBRI Tokyo Jadi Simbol Kuatnya Persahabatan RI-Jepang

Bunga Sakura merupakan kekhasan Jepang.

Ilustrasi bunga Sakura.
Foto: ANTARA/Aubrey Fanani
Ilustrasi bunga Sakura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan bunga sakura di KBRI Tokyo yang ditanam anggota keluarga kekaisaran, Putri Takamado, telah menjadi simbol kuatnya persahabatan dan kerja sama RI-Jepang.

Menurut Dubes Heri, mekarnya bunga sakura yang ditanam dalam rangka peringatan 65 tahun hubungan RI-Jepang tahun lalu bahkan memberi momentum bagi KBRI Tokyo untuk melaksanakan promosi pariwisata dan kebudayaan Indonesia.

Baca Juga

“Tahun ini, kami manfaatkan momentum mekarnya bunga sakura yang ditanam oleh Yang Mulia Putri Takamado untuk melakukan promosi pariwisata dan kebudayaan Indonesia,” ucap Dubes Heri saat membuka agenda promosi pariwisata di Wisma Duta Indonesia di Tokyo, Kamis (27/3).

Menurut pernyataan pers KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Jumat, Dubes Heri berharap supaya bunga sakura tersebut terus dikenang sebagai penanda kuatnya persahabatan dan peningkatan kerja sama antara kedua negara.

Dalam sambutannya, Putri Takamado mengatakan merasa terhormat dapat melihat kembali bunga sakura di KBRI Tokyo yang bertumbuh dengan baik itu dan merupakan simbol eratnya persahabatan RI-Jepang.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Tokyo Nuning Akhmadi menyampaikan apresiasi kepada Putri Takamado yang senantiasa merawat bunga sakura di KBRI Tokyo.

“Terima kasih Yang Mulia Putri Takamado atas kesediaannya untuk merawat simbol persahabatan Indonesia dan Jepang. Saya meyakini semua kegiatan bersama ini akan semakin memperkuat kedekatan dan saling pengertian antara Indonesia dan Jepang,” kata Nuning.

Selain melihat dari dekat bunga sakura yang ditanam pada Februari 2024 tersebut, Putri Takamado dan sejumlah tamu undangan agenda promosi pariwisata KBRI Tokyo juga menyaksikan tari Bali dan penampilan musik.

Menurut KBRI Tokyo, acara tersebut juga dihadiri istri Perdana Menteri Jepang, Yoshiko Ishiba, Istri mantan Perdana Menteri Jepang, Yukoo Kishida, istri Menteri Luar Negeri Jepang, Satoko Iwaya, istri Chief Cabinet Secretary Jepang, Yuko Hayashi, serta pejabat dan tokoh masyarakat setempat lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement