REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Hingga hari kedua pascapenurunan status Gunung Kelud dari awas menjadi siaga, ribuan orang pengungsi belum bisa menempati rumah mereka.
Akibatnya, sebagian besar pengungsi masih bertahan di tempat penampungan sementara yang tersebar di 47 titik lokasi pengungsian.
Di lokasi pengungsian yang ada di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hingga Sabtu (22/2) masih ada sedikitnya 3.000 pengungsi yang bertahan.
Umumnya, para pengungsi yang bertahan di tempat penampungan ini adalah ibu- ibu, anak- anak serta pengungsi lanjut usia.
“Sebagian pengungsi laki-laki dewasa sudah ada yang pulang, sebagian lagi kembali ke penampungan pada sore hari,” jelas Iqbal (34), petugas Satlak Penanaganan pengungsi kecamatan Kepung.
Kebanyakan pengungsi yang bertahan, jelasnya, karena rata-rata rumah mereka belum siap untuk ditempati kembali akibat mengalami kerusakan.
Sehingga, sejumlah pengungsi masih ada yang pulang-pergi dari tempat pengungsian ke rumah masing- masing untuk memperbaiki atap yang rusak atau untuk membersihkan material vulkanik.
Hingga Sabtu pagi, jelasnya, sejumlah ibu-ibu dan anak-anak masih bertahan. Sebagian juga ikut pulang ke rumah masing-masing untuk membantu membereskan rumah.
Selama rumah mereka belum siap, para pengungsi ini akan kembali ke tempat penampungan di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Kepung.
“Untuk transportasi pulang-pergi dari tempat penampungan, telah dikoordinir dengan armada truk Yonif 521/DY Kediri dan Polres Kediri Kabupaten,” tambah Iqbal.