Jumat 21 Feb 2014 23:13 WIB

Atasi Banjir, Inggris Berharap Indonesia Cegah Kerusakan Hutan

Perkebunan sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Foto: Muhammad Fakhruddin Republika
Perkebunan sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utusan Khusus Luar Negeri Inggris untuk Perubahan Iklim Sir David King mengatakan Indonesia memiliki peran penting dalam menangani perubahan iklim karena memiliki cukup banyak hutan.

"Indonesia merupakan negara paling progresif di antara negara-negara berkembang dalam hal penanganan perubahan iklim," kata David King di Jakarta, Jumat (21/2).

David mengatakan Indonesia dan Inggris memiliki permasalahan dalam hal perubahan iklim yang serupa, yaitu banjir. Baik di Indonesia maupun Inggris, banjir akibat perubahan iklim membawa dampak yang besar bagi perekonomian.

Karena itu, isu perubahan iklim saat ini merupakan salah satu tantangan terbesar bagi seluruh masyarakat dunia.

"Kita semua bertanggung jawab untuk menangani perubahan iklim. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah," tuturnya.

David mengatakan penanganan perubahan iklim harus segera dilakukan karena diperkirakan dampaknya akan semakin besar di masa depan.

Menurut dia, banjir merupakan ancaman yang paling nyata terhadap perubahan iklim. Sebab, perubahan iklim telah menyebabkan es di Lautan Arktik meleleh sehingga menaikan tinggi permukaan laut. "Setiap pulau di dunia memiliki ancaman yang sama, yaitu naiknya permukaan laut sehingga air akan masuk ke daratan dan menyebabkan banjir. London misalnya, selain ancaman dari laut juga ada ancaman dari sungai yang ada," katanya.

Untuk menangani perubahan iklim, maka dia mendorong negara-negara yang memiliki hutan untuk memcegah deforestasi atau penebangan hutan. "Kerusakan hutan akan mempercepat terjadinya perubahan iklim," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement