REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jumlah keluarga miskin di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, rata-rata mengalami penurunan 700 kepala keluarga (KK) per tahun karena adanya program pengentasan kemiskinan program nasional pemberdayaan masyarakat.
"Program PNPM Kota Pekanbaru yang digiatkan sejak 2009-2011 memicu menekan jumlah KK miskin di daerah itu yang rata-rata mencapai 700 KK per tahun," kata Tenaga Kebijakan Publik PNPM Provinsi Riau, Rusmani di Pekanbaru, Kamis (20/2).
Menurut dia, penurunan KK miskin tersebut, antara lain ditandai dengan banyaknya KK yang keluar dari kemiskinan dan mampu mengakses BPR mulai dari pinjaman modal usaha Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Ia mengatakan, setiap KK bisa memperoleh pinjaman tanpa angunan tersebut jika telah memperoleh rekomendasi dari PNPM Kota Pekanbaru.
"Untuk memperoleh pinjaman tersebut tentunya tiap KK mengajukan terlebih dahulu rencana kerja mandiri selanjutnya mendapatkan rekomendasi dari PNPM Kota Pekanbaru," katanya.
Prestasi gemilang atas menurunnya angka kemiskinan tersebut, katanya lagi, Pemerintah Kota Pekanbaru tercatat sebagai pemerintah terbaik di Indonesia yang peduli terhadap kemiskinan. Atas prestasi tersebut, katanya, bahkan Islamic Development Bank (IDB) telah selesai memprogramkan film dokumenter yang dibagikan ke bupati dan wali kota se Indoensia sebagai contoh.
Film dokumenter itu, tambahnya, menjadi acuan pengentasan kemiskinan bagi Pemerintah Afrika dan khususnya sejumlah wilayah di Indonesia sebagai daerah binaan IDB. "Pekanbaru menjadi daya tarik percontohan karena pemerintah daerah ini telah menempatkan program pengentasan kemiskian sebagai program utama yang diaplikasikan dalam bentuk Perwako Nomor 37 Tahun 2009," katanya.