Selasa 18 Feb 2014 07:20 WIB

Pascaerupsi, Jadwal Pembersihan Kandang Satwa Ditambah

Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Manajemen field project Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membersihkan kandang satwa yang diselimuti abu vulkanik dari erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur.

Pembersihan dilakukan terhadap debu tebal yang menyelimuti kandang rehabilitasi primata kecil, orangutan, kukang, elang dan lain sebagainya.

Dokter satwa WRC Jogja Dwi Wahyuni di Kulon Progo, mengatakan, abu vulkanik yang tebal tersebut jelas sangat mengganggu satwa-satwa yang sedang dalam masa rehabilitasi tersebut.

"Sebagai langkah antisipasi, kami dari manajemen menambah jadwal pembersihan seluruh kandang. Selain itu ada pemberian tambahan vitamin, " kata Dwi.

Ia mengatakan hingga kini seluruh satwa dalam kondisi baik dan sehat. "Harapan kami mereka tetap sehat hingga kondisi kembali normal," kata Dwi.

Salah satu perawat satwa di WRC Jogja Parjono mengatakan bahwa ditambahnya kegiatan pembersihan kandang tidak membuat dirinya dan rekan-rekan perawat satwa keberatan.

"Kasihan satwanya, debunya banyak sekali, pasti mereka merasa sesak juga saat bernapas. Semoga tidak ada yang sakit karena debu vulkanik ini," kata dia.

Hal senada disampaikan Marketing Communication WRC Jogja Rosalia Setiawati yang mengatakan untuk mengantisipasi satwa sakit, pihaknya menambah kegiatan pembersihan kandang dan juga seluruh area di WRC Jogja yang dilakukan oleh seluruh staf. Kandang-kandang satwa, biasanya dibersihkan sekali dalam sehari, kali ini kami lakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Bagi satwa ini tentu sangat mengganggu.

"Sama dengan manusia, kita saja sangat terganggu dengan adanya debu-debu vulkanik ini, apalagi satwa. Kita manusia masih bisa menggunakan masker, kalau satwa kan tidak memungkinkan kami beri masker," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement