Senin 17 Feb 2014 15:08 WIB

Intel Polisi Tembak Polisi, Polda Akui Tidak Ada Koordinasi

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepolisian Daerah Metro Jaya masih terus melakukan penyidikan terhadap penembakan antarpolisi di Kabupaten Tangerang.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, dari sejumlah pemeriksaan yang dilakukan terhadap saksi memang ada kesalahpahaman. "Memang tidak ada koordinasi," kata dia, Senin (17/2).

Menurut Rikwanto, kejadian seperti ini lumrah di kesatuan polisi di mana pun. Pasalnya setiap kesatuan memiliki pekerjaan dan misi yang berbeda. Seperti adanya tindak penyergapan terhadap pelaku kejahatan memang tidak perlu adanya koordinasi.

Rikwanto mengatakan, polisi menembak rekannya di depan Giant Cimone, Tangerang, Sabtu (15/2) sekitar pukul, 17.30 WIB. Kejadian berawal saat Bripka Ridho anggota Buser Polres Metro Tangerang mendapat info dari anggota Yon 203 AK adanya dugaan perampokan bersenjata api di dalam angkutan kota.

"Dalam prosesinya, hp cepu ini diambil anggota di dalam angkutan kota, dan terkesan seperti perampasan," kata dia.

Bripka Ridho yang dapat info dari anggota TNI, menyampaikan info tersebut kepada Bripka Lasmidi dan Bripka Lasmidi dengan anggota Yon 203 AK, menuju ke TKP di depan Giant Ekstra Cimone.

Di Lokasi, Bripka Lasmidi menuju angkutan dan memberikan tembak peringatan ke atas. Tapi, dari dalam angkot anggota balas menembak ke arah Bripka Lasmidi dan mengenai dada sebelah kiri.

Setelah diselidiki, orang di dalam angkot merupakan anggota Reskrim Polres Tangerang Kabupaten dan dua orang 'mata-mata' yang akan melaksanakan penyergapan pelaku narkoba dengan melakukan transaksi.

Kini, anggota yang di dalam angkutan tersebut diperiksa Propam Polda Metro Jaya untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan. "Untuk anggota TNI itu tidak masalah, kami mengapresiasi. Kita tidak mempermasalahkan, karena dia memberikan info."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement