Ahad 16 Feb 2014 10:17 WIB

Gardu Listrik Terbakar Akibat Abu Vulkanis

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Muhammad Fakhruddin
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Abu vulkanik Gunung Kelud yang turun cukup tebal di wilayah Kabupaten Kebumen, juga menyebabkan distribusi listrik PLN terganggu. Akibat abu yang memasuki peralatan listrik di Gardu PLN di Desa Lajer Kecamatan Ambal, Sabtu (15/2), menyebabkan gardu terbakar.

Akibat kebakaran tersebut, sebagian wilayah Kebumen bagian selatan mengalami pemadaman cukup lama. ''Baru sekitar pukul 22.00 malam, listrik kembali menyala,'' kata Bayu (28), warga Ambal Kecamatan Ambal, Ahad (16/2).

Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Budi Satrio, menyebutkan peralatan gardu yang terbakar adalah salah satu travo yang berkapasitas 150 KV. ''Abu vulkanik Gunung Kelud yang memasuki bagian dalam trafo menyebabkan terjadi konsleting hingga kemudian membuat seluruh bagian trafo terbakar. Konslet terjadi karena abu vulkanik itu mengandung pasir besi,'' jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, kejadian tersebut berlangsung saat sejumlah pekerja sedang membersihkan berbagai peralatan yang ada di gardu tersebut, pada pukul 12.00 siang. Pembersihan dilakukan, karena tumpukan abu di berbagai peralatan yang ada di gardu cukup tebal.

Saat permbersihan sedang dilaksanakan, tiba-tiba muncul api di bagian atas trafo. Upaya pemadaman sudah diusahakan dengan menggunakan dua tabung pemadan pemadam berkapasitas 25 kg. Namun hingga bahan pemadam yang disemprotkan habis, api tidak berhasil dipadamkan.

Petugas PLN kemudian menghubungi BPBD Kebumen, yang langsung meluncurkan 1 unit damkar dan 2 tangki. ''Api berhasil dipadamkan 20 menit kemudian, setelah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi,'' katanya.

Meski demikian dia mengakui, pemadaman berlangsung cukup lama karena trafo yang terbakar sudah tidak bisa diperbaiki. Pihak PLN harus mendatangkan trafo pengganti dari Yogyakarta. ''Setelah dilakukan penggantian, baru pada sekitar pukul 22.00 aliran listrik bisa kembali normal,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement