REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah, dibuka kembali setelah sempat ditutup akibat terkena dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud, Jawa Timur.
"Sudah dibuka. Tadi sudah ada pesawat yang turun," kata Kepala Bandara Tunggul wulung, Banggas Silitonga, di Cilacap, Ahad (16/2).
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa sebenarnya pada hari Sabtu (15/2) telah ada satu pesawat komersial yang mendarat di Bandara Tunggul Wulung. Akan tetapi, kata dia, hal itu hanya dilakukan pada saat kondisi cuaca terlihat cerah.
"Sebenarnya itu (pesawat yang mendarat pada hari Sabtu, red.) melihat kondisi. Kita kasih kesempatan kepada mereka, kalau berani, ya, monggo," katanya.
Menurut dia, cuaca pada hari Minggu pagi ini terlihat cerah sehingga kemungkinan Bandara Tunggul Wulung dapat melayani penerbangan komersial dengan normal.
Seperti diwartakan, Bandara Tunggul Wulung sejak Jumat (14/2) pagi ditutup untuk sementara karena kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk penerbangan akibat adanya hujan abu dari letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.
Bandara Tunggul Wulung Cilacap melayani rute penerbangan Halim Perdanakusumah-Cilacap pp tiga kali dalam sehari dan Cilacap-Semarang pp satu kali dalam sehari. Selain itu, Bandara Tunggul Wulung juga menjadi "basecamp" lima sekolah penerbangan.