Sabtu 15 Feb 2014 12:06 WIB

Petani Magetan Terancam Gagal Panen Akibat Kelud

Suasana di Simpang Lima Gumul Kecamatan Pare, Kediri, yang tertutup abu Vulkanik Gunung Kelud (Ilustrasi)
Foto: Republika/Nura
Suasana di Simpang Lima Gumul Kecamatan Pare, Kediri, yang tertutup abu Vulkanik Gunung Kelud (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Para petani di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terancam gagal panen akibat tanaman padinya rusak terkena abu vulkanik Gunung Kelud di Kediri yang meletus Kamis (13/2).

Kondisi tersebut dialami para petani di Desa Joketro, Kecamatan Parang, di mana tanaman padi siap panen milik petani banyak yang ambruk dan tertutup abu vulkanik.
"Sebagian besar rusak terkena abu Gunung Kelud. Kami cemas, sebab hal itu akan mengurangi hasil panen," kata petani Desa Joketro, Kemis kepada wartawan, Sabtu (15/2).
Menurut dia, rata-rata tanaman yang ambruk telah berusia 80 hari dan siap panen. Meski telah turun hujan, namun hanya sedikit yang berhasil diselamatkan. 
Sebagian petani pasrah dan membiarkan tanaman padinya. Sementara, sebagian lainnya berupaya membersihkannya dari abu vulkanik dengan harapan masih bisa dipanen.

"Diperkirakan yang dapat dipanen hanya sepertiga dari biasanya. Kami benar-benar rugi akibat bencana alam ini, tapi mau bagaimana lagi," tuturnya.

Hal yang sama dialami oleh petani di Kelurahan Takeran, Kecamatan takeran, Magetan. Tanaman padi yang telah berbulir menjadi rusak dan patah karena tidak kuat menahan beban setelah terkena abu vulkanik Gunung Kelud.

"Selain batangnya patah, banyak tanaman padi yang ambruk. Sebagian petani ada yang berusaha membersihkannya, namun sebagian sudah pasrah," kata petani asal Takeran, Santo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement