Sabtu 15 Feb 2014 07:57 WIB

Kasus Ayam Mati Meluas di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bilal Ramadhan
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah kasus ayam kampung mati mendadak di Sidomulyo dan Waypanji, Kabupaten Lampung Selatan, kini meluas sampai ke kota Bandar Lampung. Ayam warga yang dilepasliarkan tiba-tiba mati dan mengeluarkan busa.

Warga di Kemiling, Bandar Lampung,  mengeluhkan ayamnya mati satu per satu tergeletak di jalan. Padahal, menurut Surnata, warga Beringin Jaya, ayam selalu diberi vaksi, dan kandangnya disemprot. "Ayam saya mati setiap hari tergelapar di jalan. Sedangka yang di dalam halaman ada yang sakit saya langsung potong," kata bapak yang sudah lima tahun beternak ayam.

Ia menuturkan ayam tiga sekaligus mati pada hari yang sama waktunya selisih satu sampai dua jam. Kondisi tubuh ayam biru, mengeluarkan busa dan cairan kuning, serta matinya menggelepar. "Langsung saya kubur saja," ujarnya.

Sedangkan kasus dugaan flu burung (virus avian influenza) terus meluas di Kabupaten Lampung Selatan. Sebelumnya, hanya dua kecamatan, Sidomulyo dan Waypanji saat ini bertambah satu kecamatan lagi, Palas. Di Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas ayam warga juga mati mendadak dan dalam jumlah banyak. Padahal, ayam tersebut sehari sebelumnya dalam kondisi sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement