Jumat 14 Feb 2014 17:32 WIB

Ini Alternatif Nelayan Daripada Berburu Hiu

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Hiu putih raksasa di perairan Australia
Foto: AP PHOTO
Hiu putih raksasa di perairan Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dibanding berburu hiu, nelayan Tanjung Luar memiliki alternatif perikanan budidaya, ekowisata, atau //sharks nursery// dengan tetap memanfaatkan laut. Manajer Gili Ecotrourism Delphine Robbe, Jumat (14/2),  menjelaskan banyak orang rela membayar mahal untuk melihat hiu dan pari manta yang berenang bebas di laut.

Dengan pengalamannya mengelola ekowisata, Delphine mengatakan ingin membantu tak hanya warga Tanjung Luar, tapi semua warga Lombok. Ia mengaku belum bisa masuk ke masyarakat Tanjung Luar karena 'jaringanannya' kuat.

Selain ekowisata, Delphine juga meromendasikan //sharks nursery// seperti di Sumbawa Barat. Praktisi //sharks nursery//Sumbawa pun bersedia membantu jika warga Tanjung Luar ingin memulai hal serupa.

"Orang Sumabawa sudah paham pentingnya hiu dalam ekosistem dan ekowisata. Kalau berusaha sendiri susah, maka mari bersama-sama. Kami butuh bantuan juga dari kepala desa," ungkap Delphine.

10 tahun lalu ia masih bisa menemukan sekitar 100 ekor hiu martil saat menyelam di Gili. Tapi tahun lalu, tak seekor hiu pun dapat ditemuinya. Ini menjadi bukti semakin berkurangnnya jumlah hiu di perairan Lombok.

"Ada generasi muda yang mulai punya kesadaran dan baru mau berubah. Mereka bisa memulai dengan perikanan budidaya (akuakultur), membuka dive shop, atau menjadikan kapal nelayan tak terpakai untuk disewakan ke wisatawan," tuturnya.

Ekowisata yang dikelola Delphine menarik Rp 50 ribu dari setiap penyelam untuk membantu konservasi laut dan darat. Warga Lombok kini juga berlomba ke Gili untuk bekerja di sektor pariwisata. Gaji mereka cukup besar sehingga bisa membantu menghidupi keluarga mereka di kampung.

Dua tahun lalu, LSM internasional pemerhati laut Project Aware mengucurkan dana untuk investigasi kondisi Tanjung Luar untuk mencari solusi agar masyarakat berhenti menangkap hiu. "Ada mafia yang membelit warga dengan kredit," ungkap Delphine.

Ia mengapresiasi upaya pemerintah membuat proteksi terhadap pari manta. "Saya harap yang ditindak bukan nelayan kecil," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement