Jumat 14 Feb 2014 16:54 WIB

Isu Flu Burung, Produk Olahan Unggas Aman Dikonsumsi

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Joko Sadewo
Chicken nugget
Foto: cdxk.co
Chicken nugget

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Virus flu burung tidak akan menular melalui rantai makanan. Masyarakat tidak perlu ragu mengkonsumsi produk daging ayam, telur dan olahan lain termasuk nugget dan sosis.

Pakar Kedoteran Hewan Universitas Gajah Mada (UGM), Charles Rangga Tabbu mengatakan peraturan internasional menyebutkan semua negara yang terjangkit kasus flu burung tidak bisa mengekspor produknya. Negara-negara yang kini terkena epidemi seperti Cina dan Vietnam pun kini menghentikan sementara proses ekspor ternak termasuk olahannya seperti daging.

"Indonesia dulu pernah ekspor ke Jepang. Tapi begitu ada kasus AI, ekspor dihentikan," katanya kepada Republika, Jumat (14/2).

Pengawasan terhadap larangan impor ini ada pada Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan. Kasus flu burung cukup tinggi terjadi pada saat Desember dan Januari, terutama kelembaban tinggi dan temperatur tinggi.

Koordinator Unit Respon Cepat (URC) Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Mohammad Azhar mengatakan sejauh ini belum ditemukan virus H7N9 seperti yang merebak di Cina.  Pihaknya telah melakukan pemantauan pada 216 pasar di Jabodetabek, Medan dan Suarabaya.

Pada tahun 2003, pemerintah menganggarkan pembuatan vaksin flu burung sebesar Rp 8 miliar per tahun. Namun sejak tahun 2009, anggaran ini menciut menjadi Rp 5 miliar per tahun hingga saat ini. "Idealnya perlu anggaran Rp 500 miliar untuk betul-betul bebas dari flu burung," katanya.

Peternak menjadi prioritas pemerintah untuk diberikan bantuan. Saat ini populasi ternak unggas dan itik mencapai 46 juta ekor per tahun. Sebanyak 30 persen populasi dimiliki oleh peternak kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement