Jumat 14 Feb 2014 14:59 WIB

Informasi HOAX Menyebar, Masyarakat Dihimbau Tetap Tenang

Rep: Muhammad Ibrahim Hamdani/ Red: Muhammad Hafil
Yogyakarta tertutup debu
Foto: Republika/Nura
Yogyakarta tertutup debu

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Ketika warga di wilayah terdampak bencana erupsi Gunung Kelud menderita, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab malah menyebarkan informasi HOAX melalui berbagai alat dan tenologi komunikasi.  

 Warga pun memperoleh sejumlah informasi HOAX seperti akan adanya letusan besar yang diikuti awan panas, banjir lahar dingin dan gempa besar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan informasi itu tidak benar dan warga pun jangan mudah percaya dan latah untuk menyebarluaskannya.

"Kondisi masyarakat di sekitar Gunung Kelud seperti di Blitar, Kediri dan Malang cukup kondusif. Masyarakat pun telah melakukan aktivitas sehari-hari, kecuali di radius 10 km yang masih harus mengungsi," ujar Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (14/2).

Aktivitas vulkanik Gunung Kelud, lanjut Sutopo, telah menunjukkan penurunan. Namun, status Gunung Kelud tetap Awas (level IV) sehingga radius 10 km harus tetap dikosongkan dari aktivitas apa pun.

Saat ini, tutur Sutopo, kebutuhan mendesak bagi para pengungsi adalah masker dan relawan untuk membersihkan abu serta masker di jalan dan perumahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement