REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Dampak hujan abu letusan Gunung Kelud semakin parah. Suasana jalan raya gelap gulita, hingga jarak pandang hanya sekitar lima meter. Abu setebal antara tiga sampai lima sentimeter apabila diterjang kendaraan, beterbangan hingga menambah gelap jalan.
Suasana gelap membuat warga panik. Mereka tak berani keluar rumah. Warga sengaja tidak masuk kerja. Demikian juga pelajar, tidak masuk sekolah. Begitu pintu rumah dibuka, guyuran abu semakin tebal. ''Saya panik,'' kata Eko Sarjono (52) warga Sekalekan, Klaten Tengah, Klaten.
Sementara, pengguna jalan raya banyak yang hentikan kendaraan. Lalu, meminggirkan kendaraan ke tepi jalan yang sepi. Sebagian lain, membalikkan arah kendaraan kembali ke rumah. Melihat suasana jalan gelap bisa membayakan pengguna jalan.
Sementara, petugas BPBD dan relawan diterjunkan ke sepanjang jalan protokol. Mereka membagikan masker kepada setiap pengguna jalan. Pengendara motor, penarik becak, maupun sepeda onthel. Hanya saja, situasi jalan raya dalam kondisi sepi.
Kantor pemerintahan masih sepi pegawai. Apel pagi pegawai Pemkab Klaten biasa pukul 07.15 WIB belum ada pegawai yang masuk. Hingga pukul 07.30 WIB kondisi masih sama. Ada satu-dua pegawai yang masuk saja dalam kondisi mandi abu. Rupa wajah dan baju penuh debu vulkanik.