REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapura telah membatalkan undangan kepada Indonesia untuk menghadiri acara Singapore Air Show pekan depan. Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, tak mau ambil pusing dengan pembatalan tersebut.
“Kalau undangan dibatalkan, ya nggak usah datang. gitu aja kok repot,” katanya singkat, Senin (10/2).
Kata-kata "Gitu Aja Kok Repot," dalam ucapan Menko Polhukam itu tentu mengingatkan publik terhadap sosok almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden Republik Indonesia (RI) ke empat. Bahkan, ucapan itu menjadi sangat populer di kalangan rakyat Indonesia.
Namun, apa sebenarnya makna dari ucapan "Gitu Aja Kok Repot" yang sangat identik dengan Gus Dur itu? Pertanyaan itu coba dijawab Dalam buku berjudul "Jejak Sang Guru Bangsa" karya M. Hamid.
Dalam buku "Jejak Sang Guru Bangsa" halaman 101, M. Hamid menulis:
"Ungkapan Gus Dur yang akrab di telinga kita yakni "Gitu Aja Kok Repot" itu bukan sekedar guyonan. Namun mempunyai makna yang cukup dalam. Kata-kata itu berasal dari fikih Islam; "Yasir Wa La Tu Asir," yang artinya, permudah dan jangan dipersulit".
Dengan demikian, ucapan Menko Polhukam RI, Djoko Suyanto, dapat bermakna Indonesia tidak memiliki beban apa pun terhadap pembatalan undangan Singapore Air Show itu. "Gitu Aja Kok Repot?"