REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengatakan pembakaran kapal nelayan oleh Papua Nugini sedang diinvestigasi oleh jajaran Angkatan Laut. Ia menegaskan TNI harus benar-benar tahu dan paham tentang persoalan yang terjadi.
“Sedang diinvestigasi oleh Angkatan Laut kita. Tunggu hasilnya. Kita ingin tahu lebih dalam apa motivasinya kok sampai seperti itu,” katanya, Selasa (11/2).
Menurutnya, persoalan tersebut harus dilihat secara lebih detail apakah domain pertahanan atau politik. Jika pertahanan, maka menjadi tugasnya untuk menyelesaikan, sedangkan jika menyangkut persoalan politik, maka Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa bisa melakukan protes kepada Papua Nugini.
Setelah informasi terkait pembakaran kapal nelayan itu utuh, ia menegaskan akan berkomunikasi dan duduk bersama dengan pemerintah Papua Nugini untuk meminta penjelasan resmi. “Secepatnya kita akan duduk bersama, tapi ini harus jelas dulu. Kalau area pertahanan, itu domain saya. Kalau politik, nanti Menlu yang protes,” katanya.
Menurutnya, potensi pelanggaran perbatasan bisa terjadi diantara kedua negara. Apalagi Indonesia yang memiliki luas lautan yang besar tetapi pertahanan yang masih kurang. Diharapkan dengan hadirnya kapal dari Inggris ataupun kapal selam dari Korea, pertahanan laut Indonesia bisa lebih baik.