REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, belum berencana memberikan rekomendasi untuk meliburkan aktivitas pendidikan/sekolah terkait kabut asap dampak dari kebakaran lahan dan hutan di daerah ini yang terus terjadi dalam dua pekan terakhir.
"Seperti yang kita ketahui, kualitas udara masih sedang atau belum begitu berbahaya terhadap kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan Pekanbaru, Husri, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya akan merekomendasikan sekolah-sekolah di daerah ini untuk diliburkan jika kondisi kualitas udara sudah sangat memburuk atau membahayakan kesehatan manusia, terutama anak-anak.
Hal itu, menurut dia, agar aktivitas pendidikan tetap berjalan tanpa harus terkendala sesuatu apapun."Jangan sampai karena diliburkan mendadak, kemudian ada ketertinggalan mata pelajaran. Ini tentunya bisa mengganggu," katanya.
Husri mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu instruksi Wali Kota Pekanbaru untuk mengeluarkan rekomendasi terkait peliburan aktivitas sekolah."Namun tidak saat ini karena kabut asap masih dalam kondisi sedang yang artinya belum begitu membahayakan kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, Dinkes Pekanbaru tetap mengimbau agar pihak sekolah menyarankan para pelajar untuk senantiasa menggunakan penutup hidung dan mulut (masker) saat pergi dan pulang sekolah.
Hal itu, menurut dia, untuk mengantisipasi berbagai gangguan kesehatan yang dapat berpotensi menyerang ketika udara tercemar kabut asap seperti saat ini.
Sejak beberapa hari ini, kata dia, pihak Dinkes Pekanbaru juga telah membagi-bagikan ribuan masker ke para pengendara atau pejalan kaki. "Ini merupakan wujud peringatan agar masyarakat senantiasa menjaga kesehatannya," kata dia.